Wednesday, February 8, 2017

Bakso Tejos : Jajanan Legendaris di Kaliwungu

Bakso Tejos Yang Berbalur Bumbu Saus dan Bumbu Kacang Tanah Ramuan Kang Mamet


Sebut saja namanya Mamet ( begitulah sapaaan orang kepadaNya). Mamet bukanlah penduduk Asli Kaliwungu, yang saya tahu Kang mamet berasal dari Tanah Sunda, awal kedatangannya ke Kaliwungu sekira tahun 90-an tak lain adalah untuk mengadu nasib, jalan yang dipilihnya saat itu adalah sebagai tukang mendreng ( tukang kredit Keliling ). Berkat keuletannya kang Mamet cukup populer di kalangan Ibu ibu, karena “hobinya” berkeliling dari satu kampung ke kampung yang lain di Kaliwungu. Buku catatan dan barang2  “pesanan” customer menjadi bawaan wajibnya. Usahanyapun berjalan cukup lancar, hingga akhirnya krisis moneter melanda Indonesia tahun 1998 (waah kosakata pengamat banget) membuat Non Performing Loan (NPL) alias kredit macet Kang mamet ini meningkat cukup tajam. Kang mamet pun banting setir...

Setelah namanya cukup melambung, Bakso Tejos Kang Mamet tak lagi mendatangi sekolah sekolah tapi Pelanggannya-lah yang mendatanginya di Pangkalannya


Tak ada lagi jejak langkah Kang Mamat dari satu kampung ke kampung lain, tapi saya malah menemukan sosoknya di Sekolahku (SMP 1 Kaliwungu ). Pada tahun tahun  tersebut, tiap jam istirahat siang  bang Mamet selalu datang namun tak ada lagi buku catatan dan barang pesanan customernya,Dia datang dengan gerobak birunya memperkenalkan produk yang kelak akan menjadi cukup fenomenal di Kaliwungu dan melegenda hingga sekarang *agak lebay*. Beliau menyebut produknya dengan sebutan Tejos. Apa itu Tejos ?? Sebetulnya secara komposisi Tejos tidaklah terbilang istimewa, ramuannya hampir sama dengan Cilok, tapi berkat “branding” Tejoslah, akhirnya produk ini melegenda.

Bahkan setiap kedatangan Kang mamet selalu dinanti oleh anak anak saat itu. Pada masa itu cilok atau tejos masih lumayan asing dengan lidah orang kaliwungu, karena mereka biasa menikmati bakso bakso pentol yang biasa kita kenal,  Dulu tejos Kang mamet hadir dengan rasa bawang putih yang begitu “nyegrak” alias menyengat dengan bonus cuilan cuilan entah daging entah babat entah apalah itu ditengahnya, hanya bang mamat yang tahu betul komposisinya, namun dengan perbedaan inilah Tejos menghadirkan warna lain di dunia per”jajan”an Kaliwungu. Tak mau terlena dengan kesuksesannya saat ini Kang mamet telah mendiversifikasi produknya. Tak hanya tejos yang menjadi dagangannya, kini dia sudah melengkapinya dengan siomay dan kawan kawannya seperti kentang, telor, tahu dll. Selain itu Tejosnya pun sudah diwariskan hingga generasi kedua a.k.a anaknya. Bagi anda yang besar di era 90-an dan ingin bernostalgia dengan jajanan Legendaris ini, datanglah ke pangkalannya didepan Masjid Al Muttaqin Kaliwungu

No comments:

Post a Comment