Sunday, May 7, 2017

Pohon Sukarno : Pohon Nomor Dua di Tanah Arab Setelah Pohon Kurma



Sebagian besar dari Anda Pasti pernah mendengar bahwa di dua kota Suci bagi Umat Islam yaitu Mekkah dan Madinah terdapat sebuah pohon selain pohon kurma tentunya yang begitu mendominasi dan tersebar dimana mana...



Yups dialah Pohon yang dikenal dengan nama Pohon Soekarno, Bagi saya pribadi yang bergelut dan berusaha dibidang tanaman sebetulnya sudah cukup lama ingin tahu seperti apa sih Pohon Soekarno itu, dan Alhamdulillah beberapa waktu lalu saya mendapatkan foto Pohon ini yang diambil dari jarak dekat secara eksklusif dari seorang kerabat yang kebetulan selesai menjalankan Ibadah kesana. Asal tahu saja, kebanyakan foto foto yang beredar di internet adalah Pohon Soekarno yang dijepret dari Jarak Jauh...




Bagi Anda yang belum tahu tentang sejarah Pohon Soekarno mungkin bisa membaca artikel yang saya copy dari beragai sumber dibawah ini...
Padang Arafah yang terletak lebih dari 20 kilometer dari pusat kota Mekkah, Arab Saudi, memang bukan lagi padang tandus, pasir berbatu-batu. Kawasan itu telah hijau royo-royo.
Kondisi Arafah yang hijau royo-royo itu, tak terlepas dari peran dan gagasan Bung Besar kita, Presiden Sukarno. Ide menghijaukan Padang Arafah muncul Bung Karno sedang wukuf saat menunaikan ibadah haji pada awal tahun 1955.
Bung Karno sempat bertemu dengan pejabat Kerajaan Arab Saudi yang dipimpin oleh Raja Fahd bin Abdul Azis. Ia mengemukakan saran-saran dalam pelaksanaan ibadah haji, di antaranya perlunya penghijauan tanah suci agar sejuk dan nyaman, walaupun panas menyengat.
Tidak asal usul, Indonesia kemudian menindaklanjuti gagasan itu dengan mengirimkan ahli-ahli kehutanan terbaik untuk menghijaukan tanah seluas 1.250 hektar itu. Sebagai penghargaan kepada Bung Karno, pohon itu dinamai pohon Sukarno.
Pengamat kehutanan dan lingkungan, Transtoto Handadhari, dalam artikelnya (Kompas, 24 Maret 2001), menyebutkan, pohon setinggi empat meter hingga enam meter, yang kini tumbuh di Arafah adalah jenis pohon mindi (melia azedarah).
Transtoto menyebutkan, jenis pohon yang dipilih adalah mindi yang dibawa dari Indonesia. Pohon ini tahan hidup di padang pasir. Untuk mendukung pertumbuhan pohon itu, dibawa pula tanah subur dari Indonesia dan Thailand. Untuk penyiraman, di bawah tanah dipasang pipa air dan setiap pohon mendapatkan satu keran air sendiri.

Berkat perawatan dan pengembangan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi, pohon Sukarno saat ini tidak hanya tumbuh di Arafah. Di sejumlah kota, seperti Madinah dan Mekkah, pohon ini tumbuh tersebar di pelosok kota. Di kawasan Syariq Mansyur, Mekkah, misalnya, di sejumlah halaman gedung terdapat pohon-pohon mindi yang tumbuh lebih dari enam meter.






Disamping kebahagiaan ada pula kesedihan jika kita mengingat hadis berikut ini
Dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

“Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga tanah Arab menjadi lahan yang subur dan dialiri sungai-sungai.” (HR. Muslim).


Dan Akhir kata Sesungguhnya hari kiamat adalah sebuah keniscayaan

No comments:

Post a Comment