Konon katanya pengalaman adalah guru yang paling berharga….
Apalagi jika itu adalah pengalaman buruk….
Itu pula yang pernah saya alami di Pasar Johar beberapa
tahun lalu, Pasar yang sebelum kebakaran besar tahun 2015 masih
menyandang predikat sebagai pasar terbesar di Kota Semarang. Bukan, bukan cerita tentang
kecopetan namun Pengalaman digetok Pedagang Makanan di Area Pasar Johar
Semarang….
Ceritanya setelah selesai muter muter Pasar Johar perut mulai terasa laper, berhubung masih awam dengan kondisi Pasar Johar, saya tengak
tengok kanan kiri mencari warung makan, waktu itu saya lagi pengen soto dan
akhirnya saya menemukan sebuah warung makan yang ditendanya tertulis belasan menu makanan , termasuk didalamnya soto ayam. Tak menunggu waktu lama segera
saya bergegas menuju warung tersebut, meskipun warung tersebut sepi saya tidak menaruh
curiga sama sekali. Yang bikin aneh ketika saya pesan soto ayam, Si Pedagang
yang seorang Ibu Ibu malah merebus air kira kira 1 gelas kecil. Saya hanya membatin saya kan gak pesen teh panas, Ooh
mungkin buat orang lain batin saya, tapi setelah saya pesen, hanya ada 2 anak
SMA yang datang itupun mereka pesen es teh…. Begitu air mendidih, Si Pedagang menuangkan beberapa sendok
sayur cairan kental yang dia ambil dari Panci satunya lagi, setelah saya perhatikan
dengan seksama ternyata cairan tersebut adalah kuah soto……
Alamaaaaaaaaaak, seumur hidup beli soto baru kali ini saya
menyaksikan kejadian seperti ini, biasanya teh ato kopi yang diseduh, tapi ini sotooooo.... Karena telanjur pesen saya cobain soto
tersebut, satu hingga dua sendok dan saya gak sanggup untuk melanjutkannya. Ini
adalah Soto paling “ajaib” di seumur hidup saya. Kejadian tak berhenti sampai
disitu.. Puncaknya ketika saya membayar “ramuan ajaib” itu. “Lima Belas Ribu”
kata sang pedangang, Saya hanya bisa mengelus dada, Astaghfirullahaladzim cobaan
apa lagi ini, dikala harga soto ayam untuk ukuran warung seharga lima ribu,
saya digetok lima belas ribu. Ternyata tidak hanya saya dua anak SMA tadi juga
digetok sepuluh ribu rupiah untuk semangkuk mie ayam di kala harga pasaran mie
ayam saat itu hanya lima ribu, Sungguh bener bener tega, Apakah uang yang dia dapatkan
dengan cara seperti itu bisa membawa berkah ??? Wallahu a’lam
Pengalaman tersebut bener bener membuat saya belajar untuk
lebih berhati hati terhadap oknum pedagang makanan. Dan tentunya saya juga
ingin berbagi kepada semua orang tentang beberapa warung makan enak dengan
harga murah (wajar) di sekitar Pasar Johar Semarang agar tidak digetok seperti saya….
Berikut Beberapa diantaranya….
Peta Lokasi Tempat Makan Enak dan Murah Meriah di Sekitar Pasar Johar
A. Kantin STIE BPD Jateng
Letaknya di area kampus namun dipinggir
jalan
Di tempat ini terdapat beberapa pedagang
makanan dengan menu rumahan, buka sejak pukul 6 pagi hingga siang menjelang
sore hari. untuk ukuran harga tentunya harga mahasiswa. Soal Rasa jauh lebih
enak daripada “ramuan” yang saya beli
 |
Meskipun Judulnya Kantin Mahasiswa, Tempat Ini malah Banyak dikunjungi Para Pegawai Kantoran di Sekitarnya |
B.
Warung Nasi Padang
Warung Nasi Padang ini letaknya dekat Gapura
masuk Pasar Johar, samping hotel Metro Semarang. Harga yang ditawarkan wajar.
Nasi Rendang saat itu dibandrol Rp.12.000,- kalo sekarang mungkin Rp.14.000,-
Soal Rasa boleh diadu karena yang jual orang padang asli, Untuk tempat memang
agak sempit
 |
Warung Nasi Padang Ini Menjual Dagangannya Dengan Harga Wajar Sehingga Punya Pelanggan Setia, karena Rasa Yang Ditawarkan Juga Tidak Asal asalan |
C.
Warung Bu Sopiah
Jika ditempuh dengan jalan kaki jaraknya
mungkin agak lumayan, menu yang disajikan juga menu rumahan, contohnya pindang
srani, Yang paling terkenal dari tempat ini adalah sambelnya yang katanya
sedep. Pelanggannya adalah pegawai kantoran di sekitar Johar. Untuk harga
jangan khawatir, sangat wajar.
 |
Warung Sopiah, Meskipun dari Luar Terlihat Sepi Kini Menjadi Idola Baru Para Pegawai Kantoran di Area Johar Untuk Menghilangkan Rasa Lapar |
D.
Kucingan Pak Muklis Depan GKN
Seperti kucingan ditempat lain,dagangan
utamanya adalah Nasi Kucing, namun ternyata diantara nasi kucing tersebut kita
juga bisa menemukan nasi kucing “bermerk” Gudeg bu Tini yang tersohor itu. Saat
itu nasi kucing bermerk Bu Tini dibandrol Rp.5.000,- entah kalo sekarang.
Diantara kucingan yang lain tempat ini boleh dibilang paling ramai. Mulai dari
pegawai kantoran hingga tukang becak tumplek blek di sini.
 |
Kucingan Paling Ramai di dekat Pasar Johar Terlihat dari Ukuran Tenda Yang Lumayan Besar |
E.
Gudeg Bu Tini
Sebelum kebakaran besar di tahun 2015 yang
melanda Pasar Johar, Bu Tini berlokasi di dalam Pasar Johar, tepatnya berada di
sebelah kiri setelah kita masuk. Entah kalo sekarang. Rasa Gudegnya maknyus, cocok bagi lidah orang
jawa tengah, namun tidak semanis gudeg Jogja asli. Bahkan dibanding Gudeg
Abimanyu Semarang lidah saya lebih cocok dengan gudeg Bu Tini
 |
Di Salah Satu Jalan Masuk Pasar Johar Inilah Lapak Gudeg Bu Tini Yang Tersohor Itu Berada |
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete