Sebagian
besar dari Anda Pasti pernah mendengar bahwa di dua kota Suci bagi Umat Islam
yaitu Mekkah dan Madinah terdapat sebuah pohon selain pohon kurma tentunya yang
begitu mendominasi dan tersebar dimana mana...
Yups
dialah Pohon yang dikenal dengan nama Pohon Soekarno, Bagi saya pribadi yang
bergelut dan berusaha dibidang tanaman sebetulnya sudah cukup lama ingin tahu
seperti apa sih Pohon Soekarno itu, dan Alhamdulillah beberapa waktu lalu saya
mendapatkan foto Pohon ini yang diambil dari jarak dekat secara eksklusif dari
seorang kerabat yang kebetulan selesai menjalankan Ibadah kesana. Asal tahu
saja, kebanyakan foto foto yang beredar di internet adalah Pohon Soekarno yang
dijepret dari Jarak Jauh...
Bagi
Anda yang belum tahu tentang sejarah Pohon Soekarno mungkin bisa membaca
artikel yang saya copy dari beragai sumber dibawah ini...
Padang Arafah yang terletak lebih dari 20 kilometer
dari pusat kota Mekkah, Arab Saudi, memang bukan lagi padang tandus, pasir
berbatu-batu. Kawasan itu telah hijau royo-royo.
Kondisi Arafah yang hijau royo-royo itu, tak terlepas
dari peran dan gagasan Bung Besar kita, Presiden Sukarno. Ide menghijaukan
Padang Arafah muncul Bung Karno sedang wukuf saat menunaikan ibadah haji pada
awal tahun 1955.
Bung Karno sempat bertemu dengan pejabat Kerajaan Arab
Saudi yang dipimpin oleh Raja Fahd bin Abdul Azis. Ia mengemukakan saran-saran
dalam pelaksanaan ibadah haji, di antaranya perlunya penghijauan tanah suci
agar sejuk dan nyaman, walaupun panas menyengat.
Tidak asal usul, Indonesia kemudian menindaklanjuti
gagasan itu dengan mengirimkan ahli-ahli kehutanan terbaik untuk menghijaukan
tanah seluas 1.250 hektar itu. Sebagai penghargaan kepada Bung Karno, pohon itu
dinamai pohon Sukarno.
Pengamat kehutanan dan lingkungan, Transtoto
Handadhari, dalam artikelnya (Kompas, 24 Maret 2001), menyebutkan, pohon
setinggi empat meter hingga enam meter, yang kini tumbuh di Arafah adalah jenis
pohon mindi (melia azedarah).
Transtoto menyebutkan, jenis pohon yang dipilih adalah
mindi yang dibawa dari Indonesia. Pohon ini tahan hidup di padang pasir. Untuk
mendukung pertumbuhan pohon itu, dibawa pula tanah subur dari Indonesia dan
Thailand. Untuk penyiraman, di bawah tanah dipasang pipa air dan setiap pohon
mendapatkan satu keran air sendiri.
Berkat perawatan dan pengembangan yang dilakukan
Pemerintah Arab Saudi, pohon Sukarno saat ini tidak hanya tumbuh di Arafah. Di
sejumlah kota, seperti Madinah dan Mekkah, pohon ini tumbuh tersebar di pelosok
kota. Di kawasan Syariq Mansyur, Mekkah, misalnya, di sejumlah halaman gedung
terdapat pohon-pohon mindi yang tumbuh lebih dari enam meter.
Disamping kebahagiaan ada pula kesedihan jika kita mengingat
hadis berikut ini
Dari Abu
Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا
“Tidak akan
terjadi hari kiamat, sehingga tanah Arab menjadi lahan yang subur dan dialiri
sungai-sungai.” (HR.
Muslim).
Dan Akhir kata
Sesungguhnya hari kiamat adalah sebuah keniscayaan
No comments:
Post a Comment