Hmm Sungguh
pertanyaan yang sulit...
Jika Standarnya adalah kerapihan mungkin mudah dijawab, tinggal
kita hasil jahitannya saja, namun jika ukuran bagus adalah kenyamanan baju saat
dipakai di badan tentu jawabannya akan berbeda beda...
Karena kenyamanan adalah suatu hal yang sangat relatif...
Lihatlah orang orang disekitar kita, Ada orang yang nyaman
dengan pakaian yang ngepres di badan ada pula orang yang justru nyaman dengan
pakaian yang longgar...
Dan ukuran kenyamanan ditentukan oleh masing masing orang...
Dan penjahit adalah orang juga, oleh karena itu penjahit
juga punya seleranya sendiri....
Ada penjahit yang cenderung suka menjahit dengan ukuran yang
pas di badan, ada pula penjahit yang lebih suka “melonggarkan” ukuran baju jahitannya....
Coba lihat ukuran baju kita, ada yang agak “menurunkan”
lebar bahu kita...
Ada yang agak menurunkan kancing pertama kita (agak mlowek
sehingga bagi laki laki kelihatan kaos dalamnya)
Ada pula yang membuat “sekengan” terlalu seksi...
Kesimpulan kita bisa suka bisa pula tidak dengan hasil
jahitan itu
Itulah yang biasa disebut orang dengan kalimat “ Menjahit
itu Cocok Cocokan”
Bisa jadi ketidakcocokan terjadi karena ketidaksamaan selera
antara si penjahit dan orang yang menjahitkan...
Umumya ketidak cocokan terjadi pada “pertemuan” pertama.
Sang penjahit belum tahu selera kenyamanan orang yang baru menjahitkan dan
orang yang menjahitkan juga tidak berpesan apa apa kepada si penjahit, Alhasil
ketika pertama mencoba hasil jahitan muncullah kesimpulan “ cocok cocokan”
Ketika terjadi ketidakcocokan itu ada tipe orang yang minta untuk dipermak ada
pula yang pasrah dengan mengatakan “ Ah mungkin gak cocok atau belum jodoh”
Naah bagi tipe yang memilih untuk meminta dipermak dalam
istilah orang pacaran biasa disebut “penjajakan” Orang tersebut sedang berusaha
mencari kecocokan, namun pada akhirnya kembali lagi ke orang yang menjahitkan,
apakah akhirnya menemukan kecocokan itu apa tidak...
Bisa jadi penjahitnya tidak mampu menerjemahkan keinginan
orang yang menjahitkan, bisa juga si penjahit mampu menerjemahkan keinginan
orang yang menjahitkan tapi tetap saja ketidak cocokan itu tersimpulkan....
Untuk meminimalisir ketidak cocokan itu sebaiknya orang yang
menjahitkan di tempat baru mengungkapkan semua selera serta unek uneknya tentang
selera apa yang diinginkan kepada penjahit atau kalau mau lebih simpel bawa aja
ukuran contoh baju yang diinginkan....
Jika si penjahit sudah secara persis membuat baju sesuai
contoh tapi kita tetap mengatakan tidak cocok, mungkin masalah ada di kita. Hehehe....
Dan Jangan lupa pula bahwa jenis kain dan perasaan juga
memegang peranan penting dalam kesimpulan yang kita buat....
Selamat mencari penjahit yang baguuuuus.....
No comments:
Post a Comment